Gunungkidul , Suaradjogja.co-- Rasulan adalah tradisi pasca panen yang dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul, Yogyakarta sebagai ungkapan syukur atas hasil panen yang melimpah. Tradisi ini juga dianggap sebagai lambang kesejahteraan bagi masyarakat setempat dan sebagai cara untuk menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Di Gunungkidul sendiri tradisi rasulan masih erat terjaga di masyarakatnya. Salah satunya adalah Kalurahan Pringombo, Kapanewon Rongkop. Kepala Kalurahan Pringombo Ermina Kristiani mengatakan, tradisi rasulan tiga Padukuhan yakni Pringombo A, B, & C menggelar kirab budaya yang menampilkan kekayaan seni budaya di desanya.
"Tradisi rasulan kita adakan budaya, suatu kehormatan kali ini bisa dihadiri oleh Bupati Gunungkidul H. Sunaryanta,"terangnya kepada awak media Rabu ( 14/08/2024 ).
"Tak hanya itu rangkaian kegiatan juga sekaligus peresmian pasar Kalurahan Pringombo yang diawali dengan pemotongan pita oleh bupati,"lanjutnya.
Ermina berharap tradisi rasulan pada tahun berikutnya akan lebih meriah lagi. Sehingga potensi khasanah budaya akan terjaga dan terus lestari seiring dengan perkembangan zaman yang terus meningkat.
Terpisah Bupati Gunungkidul Sunaryanta menyampaikan apresiasinya terhadap masyarakat pringombo yang masih menjaga tradisi rasulan. Ia berharap, kegiatan ini akan menjadi contoh bagi kalurahan lain untuk lebih melestarikan budaya tinggalan leluhur agar tidak punah.
Sementara itu Bupati Gunungkidul, berpesan, agar kegiatan berbasis budaya lokal terus dilestarikan. Ia menekankan semangat gotong-royong, antar masyarakat merupakan modal penting untuk membangun Gunungkidul yang lebih maju dan berbudaya.
Kegiatan dihadiri oleh Forkompincam Kapanewon Rongkop, Kundho Kabudayan Gunungkidul ,Danramil, Perwakilan Kapolsek , serta dimeriahkan oleh grup krawitan dari kelompok pemuda setempat.
(Redaksi)
0 Komentar